Home » » [Ulasan] Benarkah Serie-A Semakin Membosankan ?

[Ulasan] Benarkah Serie-A Semakin Membosankan ?

Selain Tevez, Llorente, dan Mario Gomez, nyaris tidak ada pemain berlabel bintang yang singgah.






Beberapa poin seperti semakin sepinya penonton di stadion dan prestasi minim tim-tim lawas di pentas Eropa semakin menjelaskan mengapa pemain-pemain bintang liga top lain enggan bermain di Serie-A.



Di luar dari prestasi dan nama besar Juventus yang mampu merekrut Tevez dan Llorente, Napoli pun sukses memboyong Higuain dari Madrid - kalau memang anda anggap pemain ini cukup punya nama untuk disematkan label "bintang".


Namun semakin kebawah ada Intermilan yang harus puas merekrut pemain dari liga sendiri seperti Mazzari, Icardi, Belfodil, dan Campagnaro yang mungkin asing di telinga kita.

Lalu AC Milan dengan statementnya yang katanya cukup puas dengan duet Balotelli-El Shaarawy. Namun pada akhirnya banyak dari pendukung yang mengharap rekrutan bintang-bintang bermasalah seperti kasus Inzaghi, Robinho, Ibrahimovic, dan Mario Balotelli.


Mungkin bagi pecinta Serie-A masih bisa mengharapkan derby-derby klasik seperti derby Roma-Lazio, Derby Dellamadonina di Milan, lalu Derby Turin menjadi magnet kunci untuk pemain bintang tersebut. Nyatanya alasan yang paling logis adalah Financial Fair Play yang telah dirilis UEFA terbukti membuat para petinggi geleng-geleng kepala. Sementara pemasukan dari penjualan tiket jauh dari kata memuaskan.

Dan dengan kondisi ini, lagi-lagi Juventus jauh mengungguli para pesaingnya. Apalagi kalau bukan karena stadion mereka yang memang milik pribadi, dan bukan ngontrak, yang akhirnya berimbas pada neraca laporan keuangan Si Nyonya Tua yang semakin positif.

Namun selalu ada sisi positif dibalik sepinya pemain bintang yang berlaga di satu liga. Tentunya kesempatan yang terbuka lebar bagi para pemain muda untuk menambah jam terbang mereka. Dan poin ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk akhirnya membuka jalan peluang tampil di perhelatan Piala Dunia 2014. 

Dan tak ada yang tak ingin tampil menawan sepanjang musim dan dilirik para pencari bakat atau pelatih di tim nasional demi menyanyikan lagu kebangsaan di Brazil tahun depan, bukan ?

Dan jangan terkejut jika nantinya Italia mampu membuktikan kedigdayaannya di dunia dalam waktu yang lama. Tidak seperti Inggris-yang meskipun liganya sendiri bertabur pemain bintang-namun pada akhirnya mereka kesulitan di tim nasional junior mereka. Berkaca pada ajang Piala Eropa U-21 lalu dimana Inggris pulang dengan catatan memalukan, hanya memasukkan sebiji gol, itupun lewat titik penalti. Selalu kalah dengan kebobolan lima gol dan menjadi juru kunci klasemen.

Dan artikel inipun ditutup dengan ucapan seorang teman bung yang merupakan seorang milanisti :

"Hanya saja, Serie-A tetap liga yang memiliki emosi berbeda dengan liga lainnya. Atmosfir yang mungkin lebih identik seperti liga di Amerika Latin, dimana sepakbola bukan hanya olahraga. Namun juga kebanggaan, harga diri, bahkan agama bagi beberapa pecintanya. Forza Serie-A !!"
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Maskolis Template | Bung Kaoskaki News
Copyright © 2013. BUNG KAOSKAKI - All Rights Reserved